detikdeadline.com I Berhubungan intim adalah penetrasi penis hanya berada di vagina dan sehingga kehamilan tidak terganggu. Maka bayi akan tetap aman terlindung di dalam rahim yang terisi cairan ketuban untuk mencegah goncangan dalam perut ibu.
Area serviks wanita tertutup dan terlindung cairan kental yang membuat sperma tidak bisa melewati. Seperti sperma mengandung zat prostaglandin, Sabtu (20/7/24).
Prostaglandin dalam konsentrasi tertentu dalam mencetuskan kontraksi dan biasa digunakan dokter dalam induksi persalinan.
Namun konsentrasi zat prostaglandin dalam sperma sangat kecil dan tidak dapat mencetuskan kontraksi pada kehamilan yang sehat.
Anda yang mengalami beberapa kondisi berikut disarankan menghentikan untuk sementara aktivitas seksual dengan pasangan:
Riwayat keguguran berulang atau kehamilan yang lemah (incompetent cervix)
Perdarahan pervaginam dan ketuban pecah
Plasenta menutupi jalan lahir
Kehamilan dengan risiko kelahiran premature, contohnya kehamilan kembar
Posisi berhubungan intim sebaiknya disesuaikan dengan kenyamanan ibu hamil dan pada trimester 2 atau 3 sebaiknya tidak telentang terlalu lama.
Karena dapat menekan pembuluh darah besar dan sehingga peredaran bisa terganggu. Posisi woman on top atau spooning mungkin dapat menjadi alternatif.
Ketika kandungan sudah memasuki minggu ke 40, banyak ibu hamil yang justru disarankan dokter spesialis kebidanan dan untuk berhubungan intim dengan suami.
Beberapa ahli percaya bahwa kandungan sperma dapat membuat rahim berkontraksi, sehingga dapat mempercepat proses persalinan.
Disinilah, melakukan hubungan intim, tubuh seseorang akan banyak melepas hormon seperti endorfin, oksitosin, dan juga DHEA dilepaskan lewat bagian yang bernama bagian hipofisis.
Nah, hormon oksitosin sendiri merupakan hormon yang dapat mencetuskan kontraksi. Meski demikian, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Konsultasikan perihal kesejahteraan janin, lokasi kehamilan, usia, janin tunggal atau kembar, letak plasenta, air ketuban, dan kemungkinan untuk terlahir prematur.
Sebab, aktivitas seksual yang ingin anda lakukan dengan suami ketika sedang hamil, sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Hal tersebut agar tetap aman untuk kondisi rahim dan calon buah hati Anda. Suami pun dapat tetap nyaman tanpa perlu terlalu khawatir saat melakukan hubungan.(red)