PATI I Kapolresta Pati, Kombes Pol. Jaka Wahyudi menegaskan bahwa tindakan provokatif tidak boleh dibiarkan berkembang menjadi kericuhan.
Hal ini ia sampaikan usai aparat Polresta Pati berhasil mengendalikan insiden provokasi yang terjadi di alun-alun Pati, pada Senin (8/9/2025) malam.
Seorang pria bernama Husain sempat dua kali datang ke Posko AMPB dan melontarkan kata-kata kasar.
Aksinya membuat ratusan warga berkumpul dan hampir memicu bentrok. Berkat kesigapan aparat, Husain berhasil diamankan dan situasi kembali kondusif.
“Kami harus tegas. Provokasi tidak boleh dibiarkan. Tapi polisi juga harus humanis, dengan menenangkan massa melalui dialog,” ujar Kapolresta Pati, Kombes Pol. Jaka Wahyudi dihadapan wartawan
Menurutnya, tindakan cepat sangat penting. “Begitu laporan masuk, kami langsung turunkan personel. Kami evakuasi pelaku, lalu melakukan pendekatan kepada massa,” jelasnya.
Kapolresta Pati juga menegaskan pentingnya kedewasaan masyarakat dalam menghadapi provokasi.
Ia meminta agar warga tidak mudah terbawa emosi. “Semua persoalan bisa dibawa ke jalur hukum. Jangan terjebak dalam provokasi yang hanya merugikan kita sendiri,” lanjutnya
Aparat menilai insiden ini dipicu faktor alkohol dan hubungan yang sudah panas sebelumnya antara Husain dan AMPB.
Demi mencegah terulangnya insiden serupa, Polresta Pati akan meningkatkan patroli dan pos pengamanan di area strategis.
Situasi yang sempat tegang akhirnya reda sekitar pukul 00.40 WIB setelah massa membubarkan diri.
“Kami apresiasi warga yang bisa mengendalikan diri. Ini bukti bahwa dialog tetap bisa mengalahkan emosi,” kata Kombes Pol. Jaka Wahyudi.(@Gus Kliwir)