Detikdeadline.com, PATI I Ketua Forum Guru Honorer Pati, Anggita Egi Ayu Hapsari mengungkapkan adanya dugaan praktik jual beli data dalam sistem Dapodik.
Menurutnya, beberapa oknum menawarkan jasa memasukkan guru honorer ke dalam sistem dengan imbalan sebesar Rp 3 juta.
“Ini sangat merugikan kami yang sudah lama mengajar, tetapi tidak bisa masuk ke Dapodik, sementara baru mengajar sebentar bisa langsung masuk dengan cara membayar,” kata Anggita saat diwawncarai media, Kamis (6/2/25).
Ia menambahkan, bahwa di setiap kecamatan wilayah Kabupaten Pati terdapat sekitar 500 guru honorer yang belum terdaftar di Dapodik.
Padahal, seharusnya Dapodik telah ditutup sejak Oktober 2022. Namun, masih ada pihak yang bisa memasukkan data baru pada 2023, ini memunculkan dugaan adanya permainan dalam sistem.
Para guru honorer mendesak DPRD dan pemerintah daerah untuk segera mengusut kasus ini agar tidak ada lagi praktik curang yang merugikan mereka”, Pintanya.(Eko)












